Kamis, 08 Desember 2011

Ibu Nia..

setelah punya bayi rasanya kalo di tinggal suami repottt bangettt,apalahi have a baby without nanny. emang di rumah ada yang jagain dimas, untuk aku masih tetep repot soalnya ngga ada yang anter jemput pergi dan pulang kantor, apalagi rumah kami tidak di lalui jalur angkot. ojek adalah satu2nya alat transportasi keluar perumahan.

suami lagi tugas ke manado, dan pagi ini ku lalui dengan penuh perjuangan.mandiin dimas,nyiapin bekal ke kantor beres-beres rumah, kesibukan ibu rumah tanggalah, biasanya kalo suami ada pasti berdua mandiin dimas. agak malas melangkahkan kaki ke kantor tapi kewajiban yah..jadi mau tak mau harus ke kantor, pekerjaan pun sudah menanti dengan setianya. membayangkan perjuangan buat nyampe ke kantor rasanya pengen pingsan. akhirnya walaupun agak telat aku memutuskan untuk tetap berangkat ke kantor pagi ini.

dengan langkah berat berjalan lah aku ke pos satpam,di situlah tempat nungguin ojek, tak cukup lama akhirnya datang seorang tukang ojek, ini adalah salah satu langganan ojek ku,dia menjadi tukang ojek favorit soalnya satu-satunya tukang ojek perempuan di kompleks. ibu Nia namanya. akhirnya aku di anter oleh ibu nia ke kantor, tepatnya rumah sakit.


entahlah kenapa pagi itu kita terlibat pembicaraan yang cukup lama, ketawa-ketawa. ibu nia memang punya selera humor yang tinggi, pembicaraan kami pagi itu memperbaiki mood ku yang rada-rada hancur. pagi itu terlintas di pikiranku untuk bertanya dimana suaminya ibu Nia sehingga dia memutuskan untuk menjadi tukang ojek, dengan dialeg makassar aku menanyakan "ibu,dimana suamita' kenapa ki bawa ojek?" ibu Nia; Tidak ada ji suami ku,ku simpan di dadi. jawabannya membuat aku terdiam, di makassar aku bekerja di salah satu rumah sakit pemerintah dan aku mengenal tempat apa yang dimaksud, Dadi adalah rumah sakit jiwa. sungguh rasanya mendengar pernyataannya hati ku sedih, ibu nia pun melanjutkan ceritanya. ia memiliki 4 orang anak, suaminya gila, dan satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah menjadi tukang ojek, selain ia mampu penghasilan tukang ojek lumayanlah untuk menghidupi 4 orang anak.


rasanya aku malu dan menyesal karena memulai pagi ku dengan  keluhan, jika ku bayangkan ibu nia itu adalah aku, aku tak mungkin sekuat dan setegar itu, harus menghadapi kenyataan apalagi harus berjuang tuk menghidupi 4 orang anaknya,

perjalanan ku pagi ini sungguh bermakna ibu Nia seorang tukang ojek menyadarkan ku akan arti hidup, akan arti mensyukuri hidup, jangan suka mengeluh, terkadang kita merasa pada suatu keadaan kita adalah orang paling tidak beruntung, bukalah mata kalian liatlah sekeliling..di luar sana masih ada orang-orang yang jauhhhh lebih susah,jauh lebih tidak beruntung dari kita, tapi mereka tetap tegar menjalani hari-hari mereka bahkan mereka menjaninya dengan penuh semangat dan senyuman:)

Makasih ibu Nia..gonna miss u:)

Embet's Blog Designed by Ipietoon © 2008

Back to TOP