Kamis, 29 Januari 2015

Stress pada anak..hati hati ya ayah bunda..

Hari ini, hari jumat, seperti biasa ada kegiatan pengajian rutin untuk orang tua murid di sekolah dimas, isi pengajian hari ini sangatlah menarik tentang stress pada anak. Saya pikir stress itu hanya akan di alami oleh orang dewasa, ternyata anak anak juga mengalami stress hanya saja kita tidak tau apa gejalanya jadi kita sebagai orang tua menganggap anak anak kita baik baik saja, anak anak kita sama seperti anak anak yang lain. Padahal jika kita tidak mengatasi stress pada anak akan berdampak buruk untuk pertumbuhan anak kita.


Pada setiap tahapan perkembangan anak, anak anak mengalami stress, ini ciri2 stress pada anak usia 2-5 tahun: 
- menarik diri dari lingkungan ( murung ) 
- hyperaktif ( gerak lebih gesit dari temannya) 
- kesulitan belajar ( tidak dapat fokus walau hanya dalam 5 menit ) 
- suka ngompol ( misalnya sudah di bangunkan tengah malam untuk pipis dan tetap ngompol ) 

Pemicu stress: 
- kehadiran anggota baru dalam keluarga ( punya adik lagi ) 
- merasa bersalah karena tidak pernah di puji oleh orang tua atau guru ( menyebabkn tidak percaya   diri) 
- jika melakukan kesalahan di salahin terus oleh orang tua 

Jika hal ini di biarkan maka anak bisa jadi abnormal (psikopatologi )

Kebiasaan anak usia 2-4 tahun  : tantrum, suka teriak, mau menang sendiri ( kebenaran versi anak ) 


2 kelainan yang muncul akibat anak stress : 

gagap 

Gagap dalam hal ini macem2 mulai dari tidak bisa ngomong, bisa ngomong tapi patah2 atau ngomong tapi kalimatnya salah. Penderita gagap rata2 anak laki2 Cara mengobatinya: dengan terapi bicara, komunikasi yang aktif kita sebagai orang tua tidak boleh mengucilkan atau membanding2kan ajak ngomong terus dengan bahasa yang benar karena daya serap anak masih besar perharinya lama lama anak akan terbiasa dengan kata kata yang benar. 

Penakut 
Takut adalah emosi yang kuat dan tidak menyenangkan yang di sebabkan oleh kesadaran akan adanya
 suatu bahaya 

Ketakutan yang khas pada anak:anak usia 2-4 tahun takut pada gelap, jangan memaksa anak untuk berani pada gelap, takut sakit, takut suara keras, takut hantu, takut binatang, takut orang asing takut lingkungan baru ( baru masuk sekolah di tinggal orang tua juga bisa menyebabkan stress ) takut di culik takut akan petir gempa bumi banjir huru hara termaksud orang tua jangan berantem di depan anak anak. 

Normalmya ketakutan pada anak akan hilang pada usia 5 tahun dan akan hilang pada usia 9 tahun, 

Terapi takut: di ajak bermain midslnya takut ke dr di beliksn alat mainan dokter dokter, menunjukkan empati misalnya ough kakak takut ya.. Jangan justru bilang jangan takut atau gitu ajah takut, berikan penjelasan yang masuk akal.kemudian dengan mengekspose ketakutan pada anak misal takut pada 
dokter tuh kan dokternya baik, dan orang tua harus jadi role model, jika anak tidak takut lagi berikan reward pada anak. 

Tulisan ini setidaknya bisa mengingatkan saya akan hal hal yang harus saya tau agar bisa mengerti apa yang di rasakan oleh anak saya dengan begitu kita akan lebih sabar menghadapi anak kita, tau harus berbuat apa jika terjadi hal hal di atas, sangat bagus penjelasan ustazah Ani pada hari ini jauh sekali dari tulisan ini, tapi semoga tulisan ini bisa membantu.

Sedikit catatan kecil, jangan suka melarang anak anak, anak anak yang suka di larang jadi tidak kreatif biarkan mereka berkreasi sesuai apa maunya, asal kita tetap mengawasi selama masih dalam batas kewajaran tidak masalah dan tidak membahayakan si anak, jangan suka memarahi dan untuk hukuman mulailah menghukum anak ketika dia berusia 4 tahun karena sudah jauh lebih mengerti, dan jangan suka membanding bandingkan anak anak itu tidak baik untuk perkembangannya, dia akan kehilangan rasa percaya diri yang akibatkan akan fatal dan terapinya jauh lebih susah, banyak banyaklah bermain bersama anak, anak anak kita membutuhkan kita.. Sama seperti manusia membutuhkan oksigen semoga kita bisa jadi orang tua yang amanah..  Goodluck ayah bunda 

Embet's Blog Designed by Ipietoon © 2008

Back to TOP